Cosplayer Seksi Nier, “Gue merasa kehilangan, tapi juga ngerti kenapa mereka pindah,” begitu kira-kira respon Yoko Taro—sang kreator jenius di balik seri NieR—ketika ditanya soal tren cosplayer seksi yang kini lebih sering mengenakan kostum karakter dari game NIKKE: Goddess of Victory ketimbang NieR: Automata. Buat yang belum tahu, Yoko Taro ini bukan cuma dikenal karena karya-karyanya yang penuh emosi dan filosofi absurd, tapi juga karena kecintaannya terhadap para cosplayer, terutama yang berdandan ala 2B dan A2.
NIKKE vs NieR: Rebutan Sorotan di Dunia Cosplay
Kalau lo sempat hadir di event-event pop culture belakangan ini, pasti sadar kalau karakter-karakter dari NIKKE seperti Rapi, Modernia, dan Alice makin sering wara-wiri di panggung cosplay. Busana mereka memang menggoda, dengan desain futuristik dan siluet yang menonjolkan bentuk tubuh. Dan ya, ini jadi daya tarik besar, terutama buat cosplayer yang ingin tampil seksi tapi tetap relate sama tren gaming terkini.
Sementara itu, popularitas NieR—khususnya NieR: Automata—memang masih ada. Tapi sejak perilisannya di tahun 2017 dan nggak banyak update baru yang signifikan, pamornya pelan-pelan mulai tergeser. 2B masih jadi ikon, tapi sayangnya, banyak cosplayer merasa sudah “mengeksplor” karakter itu sepenuhnya dan butuh sesuatu yang baru.
Yoko Taro: Dari Bangga Jadi Bingung
Yoko Taro, dengan topeng Emil yang selalu ia pakai, pernah secara terang-terangan bilang kalau dia bikin karakter 2B untuk para cosplayer. Dalam beberapa wawancara, dia bahkan mengakui bahwa desain 2B memang dibuat agar “bisa dinikmati secara visual”—baik di dalam game maupun di luar.
Makanya nggak heran kalau dia agak sedih ketika tren cosplay mulai pindah arah ke game lain. Di Twitter (atau X, kalau kamu update), dia pernah bercanda: “Dulu timeline saya penuh dengan 2B, sekarang malah penuh dengan pantat NIKKE.” Meskipun terdengar kocak, tapi ada nuansa kehilangan di balik kalimat itu.
Kenapa Cosplayer Beralih?
Ada beberapa alasan kenapa cosplayer memilih NIKKE:
-
Desain karakter yang fresh dan bervariasi
NIKKE terus merilis karakter baru tiap beberapa bulan. Cosplayer selalu punya “mainan baru”. -
Eksposur dan popularitas
NIKKE adalah game gacha mobile yang sedang naik daun dengan promosi besar-besaran. Karakternya lebih sering muncul di media sosial. -
Event dan komunitas yang mendukung
Publisher NIKKE aktif mengadakan kontes cosplay dan memberi spotlight ke komunitas.
Sementara itu, NieR agak stagnan karena belum ada game baru dan komunitasnya tidak seaktif dulu.
Baca juga artikel : Teknologi dalam Gaming Virtual Reality dan Augmented Reality
Masa Depan Cosplay NieR?
Pertanyaannya sekarang: apakah NieR akan kembali berjaya di dunia cosplay? Bisa jadi. Apalagi kalau Square Enix dan Yoko Taro merilis game baru dengan desain karakter yang lebih “nendang” lagi. Fans setia masih banyak, dan mungkin cuma butuh “api” baru untuk membangkitkan hype.
“Cosplay itu kayak cinta pertama. Walau sekarang udah move on ke yang baru, selalu ada tempat buat yang lama.”
Yoko Taro mungkin sedih sekarang, tapi siapa tahu, 2B bakal comeback lebih epik di masa depan. Kita tunggu aja—dan buat cosplayer, apapun karakter pilihan lo, selama lo senang, lanjutkan aja. Dunia ini butuh lebih banyak kreativitas, bukan drama soal karakter mana yang lebih seksi.